Ketika Tertawa Menjadi Gejala Penyakit

tertawa

Normalnya orang akan tertawa jika melihat atau mendengar sesuatu yang lucu. Tapi terkadang tertawa juga bisa menjadi petunjuk serius seperti gejala medis. Kapan tertawa bisa menjadi gejala suatu penyakit?

Selama ini diketahui bahwa tertawa merupakan tanda kebahagiaan dan juga bisa meningkatkan suasana hati seseorang menjadi lebih baik.

Namun jika seseorang tiba-tiba tertawa tanpa ada alasan yang jelas, memiliki gerakan berkedut atau tics dan terlihat sedikit bingung, maka mungkin saja tawa yang ditunjukkan merupakan salah satu gejala dari penyakit.

Seperti dikutip dari Howstuffworks, Selasa (22/6/2010) ketika seseorang tertawa tanpa disengaja dan berulang-ulang, ada kemungkinan orang tersebut mengalami tertawa patologis (pathological laughter).

Gejala ini merupakan tanda adanya kondisi medis yang mendasari dan biasanya mempengaruhi sistem saraf. Tertawa patologis ini tidak berhubungan dengan selera humor, kegembiraan atau ekspresi lain dari kebahagiaan.

Otak manusia bertindak sebagai cockpit dari sistem saraf manusia. Sistem saraf ini akan mengirimkan sinyal yang mengontrol tindakan tak disengaja seperti bernapas dan tindakan yang disengaja seperti berjalan atau tertawa.

Ketika sinyal ini kacau, misalnya karena ketidakseimbangan zat kimia, pertumbuhan otak yang abnormal atau cacat lahir, maka bisa menimbulkan tawa yang aneh.

Beberapa kondisi medis yang ditandai dengan gejala tertawa patologis, yaitu:

1. Pada tahun 2007 seorang gadis (3 tahun) di New York mengalami kejang yang tak biasa serta meringis dan tertawa selama kejang.

Dokter menemukan bahwa ia memiliki bentuk epilepsi langka yang menyebabkan tawa tak disengaja. Akhirnya dokter terpaksa melakukan operasi untuk menghilangkan tumor jinak di otak dan menyembuhkan tawa terpaksa tersebut.

2. Tumor otak atau kista juga bisa menyebabkan tertawa tak terkontrol dan memalukan.

3. Stroke akut juga bisa ditandai dengan tertawa patologis.

4. Sindrom Angelman, merupakan kelainan kromosom langka yang mempengaruhi sistem saraf.
Orang dengan kondisi ini biasanya tidak dapat berbicara dan selalu menunjukkan sikap senang dengan sering tersenyum dan tertawa. Hal ini karena ada rangsangan meningkat di bagian otak yang mengendalikan kebahagiaan.

5. Sindrom Tourette
Merupakan gangguan neurobiologis yang menyebabkan kombinasi antara tics dan suara yang keras. Gejala lainnya adalah orang ini bisa saja tertawa tanpa ada sebabnya.

6. Penyalahgunaan narkoba atau kecanduan kimia.
Pada dua kondisi ini tertawa yang terjadi akibat adanya kerusakan dalam perjalanan mentransmisikan sinyal sistem saraf.

7. Demensia dan kecemasan juga bisa menyebabkan tawa yang abnormal.

0 comments:

Tips and Information Online © 2011 - 2013 by Kumpulan Cara | thanks to: Google | Yahoo Indonesia | Supported by Blog Indonesia