10 Tuntutan Perkara Paling Menggelikan di Dunia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7T062Ji-tlbVxxZk6P9H0tHtN_TTOQSKLKX-Ijvlz7Gi1uJGVU2xtCPMGLZZ1ZzbcKep08rDebSNbDVh7pXeCuYuCgJ-vHO3r2fYv4_rS8cKGh7PlfQjqbSfcls26QrerDRJvtWzMVgyW/s320/Tuntutan+Perkara+Paling+Aneh+Di+Dunia.jpg
Untuk mendapatkan uang di zaman sekarang ini, ada orang yang suka menghalalkan segala cara. Dan lucunya mereka bisa menempuh cara yang tidak masuk akal, misalnya dengan melakukan gugatan dan penuntutan yang konyol di pengadilan. Ada yang gagal, ada juga yang berhasil.

Inilah 10 penuntutan perkara yang paling menggelikan di dunia.

1. Seorang Senator Nebraska menggugat Tuhan (yg ini uda gila apa gila beneran ya)
Senator Negara Bagian Nebraska, Ernie Chambers, melakukan sebuah penuntutan perkara terhadap Tuhan pada tanggal 17 September 2007, dia mengklaim bahwa dia telah membuat ancaman-ancaman teroris terhadap warga Omaha. Ia juga berkata bahwa Tuhan mengilhami rasa takut dan ketakutan yang sementara ini menyebabkan “kematian yang merajalela, kehancuran dan teror terhadap berjuta-juta penghuni bumi.”

Hakim Provinsi Wilayah Douglas County, Marlon Polk, menetapkan aturan kepada penggugat harus mempunyai akses secara langsung kepada terdakwa menurut aturan dalam penuntutan yang dapat dipegang. Mempertimbangkan kondisi yang ada, terbukti hal tersebut menjadi sedikit sulit. Senator Chambers, bagaimanapun mengklaim bahwa Tuhan adalah sosok figur yang dikenal di dalam pengadilan dan dapat dikenali, ia menyadari bahwa pihak yang dituntutnya akan melawannya dan konsekuensinya dia harus tunduk kepada-Nya seperti halnya orang lain. Lihatlah surat balasan dari Tuhan atas tuntutan Chambers, yang dimuat diterbitan The Star tanggal 22 September 2007.

2. Seorang Jack Ass (orang bodoh) menggugat Jackass (orang bodoh) lainnya. (kick ass gak ada ya? padahal kick ass pahlawan bertopeng kaya @menggelikan)
Seorang pria dari Montana menggugat Viacom, media raksasa yang menghasilkan Progam TV “Jackass”. Ia mengklaim program TV tersebut dan juga filmnya, yang dirilis pada tahun 2002, telah menjiplak namanya, tidak menghargai merk dagang, dan menjatuhkan nama baiknya. Namanya siapa? Jack Ass. Dia secara legal telah mengganti namanya dari Robert Craft menjadi Jack Ass di tahun 1997 karena peraturan “peningkatan kesadaran akan bahaya mabuk pada saat mengemudi.” (Apa hubungannya? Jangan tanya saya gan). Jack Ass – orang ini, bukan nama program TV – berkata dia mengganti namanya setelah saudaranya dan temannya terbunuh pada sebuah kecelakaan mobil disebabkan mabuk mengemudi. Ia sedang mencari-cari sedikitnya 10 juta dollar di dalam kerusakan.

3. Hati-hatilah dengan siapa kamu akan menikah. (asal jangan nikah ama pohon aja, entar gak bisa masukin)
Seorang wanita menggugat tunangannya ketika laki-laki tersebut memutuskan tujuh minggu pertunangan mereka. Keseluruhan dewan juri sepakat bahwa pria tersebut harus memberikan ganti rugi kepada mantan tunangannya sebesar USD 178.000,- untuk kerusakan-kerusakan; USD 93.000,- untuk “sakit hati dan penderitaan”, USD 60.000,- untuk hilangnya pendapatan selagi dia menyelesaikan kasus ini, dan USD 25.000,- untuk konseling dengan psikiater. Total keseluruhan adalah USD 356.000,- atau sekitar Rp.4 M.

Sangat buruk sekali. Coba anda pikir, berapa kira-kira biaya yang harus dikeluarkan si pria seandainya dia benar-benar menikahinya? (Sepertinya tidak akan sebesar itu, ya?).

4. Efek dari kecelakaan mobil bukan hanya sekedar luka fisik. (luka seks juga bisa)
Seorang laki-laki Michigan yang berusia 27 tahun terlibat dengan sebuah tabrakan kecil yang mengenai bagian belakang mobilnya. Empat tahun kemudian, ia menggugat orang yang menabraknya, mengklaim bahwa tabrakan tersebut telah orientasi seksualnya. Ia tidak lagi menginginkan istrinya dan tidak mampu lagi melaksanakan tugasnya sebagai seorang suami di tempat tidur. Ia mengklaim bahwa kecelakaan tersebut benar-benar mengubah seluruh kepribadiannya, menyebabkan dia meninggalkan istrinya, terpaksa pindah ke rumah orang tuanya, dan mulai ketergantungan untuk datang ke bar-bar kaum gay. Namun apakah bagian yang paling buruk dari kasus ini? Ternyata dia benar-benar memenangkan tuntutannya! Dia berhasil memperoleh ganti rugi sebesar USD 200.000,- dan kepada istrinya diberikan USD 25.000,-.

5. Rumah berhantu tidak diduga kalau ternyata menakutkan, ya? (jangan tanya gue dudul)
Di tahun 2000, seorang wanita menggugat Universal Studios sebesar USD 15.000,- dengan mengklaim bahwa studio Hallowen Horror Nights (Bagian dari studio film yang dibuka untuk umum) adalah rumah berhantu yang menyebabkan dirinya “ketakutan setengah mati, kesedihan mental yang mendalam dan kesusahan secara emosional.” Wanita yang malang. Menurut saya, dia benar-benar tidak pernah berpikir sebelumnya tempat apa yang sedang dimasukinya, ya? Siapa yang bisa menduga …

6. Michael Jordan dituntut oleh “kembarannya” (kok bisa ya?)
Di tahun 2006, seorang pria bernama Allen Heckard menggugat Michael Jordan dan juga pendiri Nike, Phil Knight, sebesar USD 832 juta. Ia mengklaim bahwa disebabkan dia merasa cape dianggap orang sebagai Michael Jordan yang asli setiap hari hampir selama 15 tahun, ia telah menderita kerusakan permanen, termasuk pembunuhan karakter dan nyeri secara emosional dan menderita. Dia kemudian menjadi pihak yang kalah dalam sengketa tersebut.

7. Bir = Wanita-wanita cantik? (lu uda bego ato bego beneran? UDA DIBILANGIN JANGAN TANYA GUE DUDUL)
Di tahun 1991, seorang warga Michigan, Richard Overton, menggugat Anheuser-Busch untuk pemalsuan dan iklan yang menyesatkan. Dia juga mengklaim bahwa ia menderita luka pribadi sebagai akibat iklan yang palsu. Di dalam keluhannya, ia mengacu pada iklan Bud Lite yang menampilkan dua orang wanita cantik yang datang ke dalam kehidupan para pengemudi truk Budweiser. Karena hal tersebut tidak terjadi padanya ketika ia meminum bir tersebut, ia mengklaim bahwa iklan tersebut palsu dan menyebabkan dia kesusahan secara emosional, luka mental, dan kerugian keuangan. Ia menuntut lebih dari USD 10.000,-. Pengadilan kemudian membatalkan semua tuntutannya.

8. Seorang pria menggugat dirinya sendiri. (bingung mau ngomong apa)
Di tahun 1995, seorang narapidana bernama Robert Lee Brock menggugat dirinya sendiri sebesar USD 5 juta. Dia mengklaim bahwa dia berhak menggugat dirinya sendiri karena dia telah melanggar hak-hak warga negaranya sendiri, juga kepercayaan religiusnya, ketika ia mengizinkan dirinya untuk menjadi pemabuk dan melakukan kejahatan-kejahatan berupa pencurian besar-besaran. Pada waktu dia melakukan gugatan ini, dia sedang menjalani 23 tahun masa tahanan untuk kejahatan-kejahatannya. Brock mengklaim bahwa disebabkan dia mempunyai rasa tanggung jawab terhadap negara dan kemudian dicegah dari menerima penghasilan, negara seharusnya membayar kepadanya sebesar USD 5 juta atas hutangnya kepada dirinya. Kasus ini dengan segera dikuburkan. Hanya menunjukkan lebih banyak bukti bahwa para narapidana mempunyai terlalu banyak waktu untuk mencapai maksudnya …

9. Siapa suruh percaya ramalan si peramal cuaca (kalo ramalan mama lemon baru percaya)
Seorang wanita di Israel menggugat suatu setasiun teve (teve? TV bego) dan peramal cuacanya sebesar USD 1.000,- ketika si peramal cuaca meramalkan suatu hari akan cerah, namun ternyata turun hujan. Dia mengatakan bahwa peramalan cuaca sangat jelas, dan dia pergi keluar rumah dengan mengenakan gaun saja. Sebagai akibatnya dia terkena influenza, tidak masuk kerja selama 4 hari, keluar uang untuk biaya pengobatan sebesar USD 38 dan “tekanan yang diderita” sebagai akibat dari satu hari dengan peramalan cuaca yang sangat buruk.

10. Tokoh cerita menuntut pengarangnya (macam mana pula ini)
Seorang penulis digugat sebesar USD 60 juta setelah menyelesaikan penulisan sebuah buku tentang pembunuh berantai di Orange County yang sudah dihukum. Meskipun narapidana itu berada di atas barisan kematian, ia mengaku bahwa ia tidak bersalah atas 16 pembunuhan yang dituduhkan kepadanya, sehingga perannya sebagai seorang pembunuh berantai adalah palsu, menyesatkan dan “fitnah bagi nama baiknya”. Sebagai tambahan, ia mengklaim bahwa kebohongan-kebohongan tersebut akan menyebabkan dia “dihindari oleh masyarakat dan tidak dapat mendapatkan pekerjaan yang pantas” suatu saat apabila ia hendak kembali ke masyarakat. Kasus tersebut dibuang dalam sebuah rekor waktu tercepat 46 detik, tetapi hanya setelah penerbit buku tersebut membayar biaya perkara sebesar USD 30.000.

0 comments:

Tips and Information Online © 2011 - 2013 by Kumpulan Cara | thanks to: Google | Yahoo Indonesia | Supported by Blog Indonesia