Jangan Kompres Luka dengan Es

Kompres Luka dengan EsJika mengalami cedera atau memar orang biasanya akan mengompres luka tersebut dengan es. Tapi ilmuwan menuturkan meletakkan es pada luka bisa mencegah proses penyembuhan.

Untuk pertama kalinya para peneliti telah menemukan hormon yang diproduksi oleh jaringan yang meradang dan bisa membantu menyembuhkan kerusakan otot. Penemuan ini bisa mengubah perawatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat, yaitu meletakkan es pada luka untuk mengurangi pembengkakan.

Mengompres luka dengan es ternyata bisa menghambat proses penyembuhan. Kompres luka dengan es membuat hormon yang berfungsi untuk memperbaiki luka malah tidak keluar.

Selain kompres dengan es, peneliti juga memperingati penggunaan obat anti-inflamasi seperti cortisone harus diperhatikan kadarnya, karena jika berlebihan justru akan memperlambat proses penyembuhan luka.

Studi yang dipublikasikan dalam Federation of American Societies for Experimental Biology journal menunjukkan bahwa radang otot setelah cedera akut sangat penting untuk diperbaiki. Caranya dengan meningkatkan hormon insulin-like growth factor 1 (IGF-1) tingkat tinggi untuk penyembuhan luka.

Profesor Lan Zhu dan rekannya dari Neuroinflammation Research Centre di Cleveland Clinic, Ohio menemukan sel yang meradang akan menghasilkan hormon insulin-like growth factor 1 (IGF-1) tingkat tinggi yang secara signifikan bisa meningkatkan laju regenerasi otot. Tapi hormon ini tidak akan muncul jika luka dikompres es atau menggunakan obat anti-imflamasi dosis tinggi.

"Temuan ini bisa menjadi terapi baru untuk cedera otot akut yang disebabkan oleh trauma, bahan kimia, infeksi, kerusakan pembekuan dan paparan obat yang memiliki efek samping kerusakan otot," ujar peneliti Lan Zhou, seperti dikutip Dailymail, Rabu (27/10/2010).

Lebih lanjut hasil penelitian ini akan merujuk para peneliti untuk melakukan studi lebih lanjut guna mencari tahu mengapa hormon IGF-1 bisa membantu menyembuhkan luka.

0 comments:

Tips and Information Online © 2011 - 2013 by Kumpulan Cara | thanks to: Google | Yahoo Indonesia | Supported by Blog Indonesia