Ukuran Kelamin Pria Berdasarkan Usia

pria handuk merah

Ukuran Kelamin Pria Berdasarkan Usia - Ukuran kelamin pria selalu menjadi perhatian. Seperti organ tubuh lainnya, kelamin pria juga mengalami pertumbuhan seiring usia, lalu pertumbuhan berhenti pada usia tertentu dan kemudian menyusut saat usia lanjut.

Dr James Mourilyan Tanner, seorang endokrinologist anak dan profesor di Institute of Child Health, University of London, telah bertahun-tahun mempelajari tahap perkembangan seksual selama masa pubertas, yang terkenal dengan Tanner Stage.

Pada Tanner Stage terdapat lima tahap perkembangan alat reproduksi pada pria, berupa perubahan ukuran penis dari anak hingga menjadi dewasa.

Berikut tahapan perkembangan penis pria berdasarkan Tanner Stage, seperti dilansir lavistachurchofchrist.org, Jumat (18/3/2011):

Balita (lahir sampai usia 6 bulan)
Biasanya penis anak laki-laki saat lahir berukuran panjang minimal 2,5 cm. Saat berusia 6 bulan, panjang penis akan bertambah menjadi minimal 3 cm.

Tahap 1 (anak-anak 1-8 tahun)

Tahap ini adalah saat seorang laki-laki masih sebagai seorang anak, sebelum pubertas dimulai. Tidak ada perubahan eksternal yang terlihat di alat kelamin dan tidak ada karakteristik seks sekunder, seperti pertumbuhan rambut. Volume testis adalah sekitar 1 sampai 3 mililiter. Panjang penis anak-anak usia ini antara 4-5 cm.

Tahap 2 (remaja 9-12 tahun)
Tahap ini terjadi ketika masa pubertas dimulai, walaupun hormon menyebabkan perubahan seksual telah meningkat selama hampir satu tahun. Pada tahap ini testis dan skrotum mulai membesar, dengan volume testis adalah 4 sampai 6 mililiter.

Menjelang akhir tahap ini beberapa pertumbuhan rambut dapat dideteksi di dekat pangkal penis. Tahap 2 biasanya dimulai antara usia 9 hingga 16 tahun, tapi usia rata-rata adalah antara 11 dan 12 tahun.

Panjang penis di awal-awal pubertas biasanya rata-rata 5-7 cm.

Tahap 3 (remaja 13-14 tahun)
Pada tahap ini penis mulai memanjang. Testis dan skrotum terus tumbuh, dengan volume testis adalah 7 sampai 16 mililiter. Rambut kemaluan atau rambut sekitar alat kelamin mulai tumbuh. Dimulai dengan bulu halus, tapi pada akhir tahap ini tekstur rambut kelamin mulai kasar.

Pada tahap ini, anak laki-laki mengalami lonjakan pertumbuhan. Rambut kaki dan tangan mulai muncul. Suara pun mulai berat pada tahap ini.

Tahap 3 biasanya dimulai 2 tahun setelah tahap 2 atau usia rata-rata adalah 13 sampai 14 tahun. Panjang penis anak di usia ini 8-10 cm.

Tahap 4 (remaja 14-15 tahun)
Selain bertambah panjang, pada tahap ini ukuran penis juga semakin lebar. Testis dan skrotum terus tumbuh dengan volume testis adalah 12 hingga 24 mililiter.

Rambut kemaluan sekarang mencakup sebagian besar daerah selangkangan antara paha. Rambut ketiak mulai tumbuh pada tahap awal. Juga mulai tumbuh rambut wajah di atas bibir dan dagu. Suara terus memperdalam dan pertumbuhan mulai lambat.

Tahap 4 biasanya mulai 1 hingga 2 tahun setelah tahap 3. Usia rata-rata adalah antara 14 dan 15 tahun. Panjang penis anak usia ini 10-12 cm.

Tahap 5 (remaja 16-17 tahun)
Sementara semua pertumbuhan telah berhenti, tubuh telah membuat suatu bentuk dewasa. Bahu mulai memperluas dan bulu dada mulai muncul. Rambut wajah penuh dan mungkin perlu dicukur.

Rambut kemaluan mencakup pangkal paha dan telah menyebar ke paha. Penis dan testikel sekarang memiliki bentuk dewasa dan pertumbuhannya mulai lambat atau pada beberapa orang berhenti tumbuh. volume testis 16 sampai 27 mililiter.

Tahap ini biasanya dimulai dua tahun setelah tahap 4. Usia rata-rata adalah antara 16 dan 17 tahun. Rata-rata anak usia ini mempunyai panjang penis 10 cm sampai 15 cm.

Tahap akhir (berhenti tumbuh)
Biasanya pertumbuhan dari penis ini akan berhenti saat memasuki usia antara 18 tahun hingga 21 tahun. Ukuran rata-rata normal pria dewasa adalah 12,7 cm sampai 15,24 cm.

Tahap penyusutan (di atas 40 tahun)
Tubuh mulai mengalami penyusutan termasuk penis seorang laki-laki ketika usianya masuk 40 tahun ke atas.

0 comments:

Tips and Information Online © 2011 - 2013 by Kumpulan Cara | thanks to: Google | Yahoo Indonesia | Supported by Blog Indonesia