Pria Sudah Bisa Ereksi Sejak Dalam Kandungan Ibu

hamil

Pria Sudah Bisa Ereksi Sejak Dalam Kandungan Ibu - Menegangnya alat kelamin tidak hanya dialami pria saat dewasa melainkan sejak masih anak-anak. Bahkan ketika berada di dalam kandungan, penis pria sudah bisa mengalami ereksi meskipun memang bukan dipicu oleh rangsang seksual.

Dikutip dari Birthpsychology, Jumat (11/3/2011), ereksi paling awal dialami janin pria ketika usia kehamilan memasuki bulan ke-4. Sumber lain mengatakan, janin pria sudah bisa ereksi ketika mulai merasakan rasa nikmat yang ditandai dengan kebiasaan menghisap jempol.

Tidak diketahui pasti apa penyebab ereksi di dalam kandungan namun yang diduga janin ikut merasakan kenikmatan yang dialami oleh ibunya. Menurut penelitian, orgasme yang dialami ibu hamil bisa meningkatkan denyut jantung pada janin hingga 30 kali/menit.

Sementara itu ketika sudah lahir, ereksi lebih sering terjadi ketika bayi ingin buang air kecil. Kandung kemih yang terasa penuh bisa memicu ketegangan dan peningkatan aliran darah di sekitar alat kelamin bayi laki-laki sehingga bisa mengalami ereksi.

Meski sudah bisa ereksi, penis janin dan bayi laki-laki belum bisa mengalami ejakulasi hingga masuk usia pubertas. Ejakulasi atau keluarnya cairan sperma terjadi pertama kali pada usia sekitar 13-14 tahun, baik melalui mimpi basah ataupun masturbasi.

Salah satu fakta menarik tentang ejakulasi adalah, hanya 13 persen pria yang mendapatkannya melalui mimpi basah sementara sisanya lewat masturbasi. Hal ini dikarenakan sebagian besar pria lebih dulu mengenal masturbasi sebelum mendapatkan mimpi basah.

Jika ereksi pertama sudah terjadi sejak dalam kandungan, ereksi terakhir dialami pada masa yang berbeda pada setiap pria. Bagi yang mengidap diabetes, ereksi terakhir bisa terjadi pada usia 30-40 tahun akibat komplikasi yang memicu disfungsi ereksi.

Sebaliknya bagi yang mengalami priapism atau ereksi tidak dikehendaki, menegangnya alat kelamin bisa juga terjadi saat seorang pria sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Priapism bisa dipicu oleh overdosis obat perangsang, cedera tulang belakang maupun kematian tidak wajar misalnya gantung diri.

0 comments:

Tips and Information Online © 2011 - 2013 by Kumpulan Cara | thanks to: Google | Yahoo Indonesia | Supported by Blog Indonesia