Kebanyakan Serat Bikin Kentut Mendadak dan Diare

veganSerat sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan tubuh secara keseluruhan. Tetapi bukan berarti makan serat boleh berlebihan, karena kebanyakan serat bisa bikin orang sering kentut secara mendadak dan diare.

Gas perut sering merupakan hasil dari karbohidrat yang dicerna, seperti gula, pati dan serat. Setiap orang bereaksi terhadap makanan secara berbeda dan beberapa orang mungkin akan lebih rentan untuk mengalami perut kembung ketika makanan tertentu.

MedlinePlus menyatakan bahwa orang dewasa rata-rata dianjurkan makan serat antara 20 dan 35 gram per hari. Dan bila berlebihan, maka kentut mendadak dan diare adalah dua gejala paling umum, seperti dilansir Livestrong, Jumat (1/7/2011).

Gas dalam perut dapat terbentuk karena terlalu banyak udara atau interaksi bakteri dalam usus. Sejumlah kecil udara memasuki sistem pencernaan ketika orang makan, tetapi jika menelan terlalu banyak udara dapat menyebabkan sakit perut.

Kebanyakan jenis gas dikeluarkan melalui sendawa. Tetapi bakteri dalam usus besar menjadi tidak terbiasa dengan jumlah serat yang Anda telan, yang akan menghasilkan gas dalam jumlah berlebihan.

Makan terlalu banyak serat juga bisa membuat orang diare. Serat membantu membuat gerakan usus menjadi teratur, tetapi bisa berlebihan maka usus pun bergerak secara berlebihan, yang pada akhirnya dapat membuat feses berbentuk cair. Bila diare berlangsung lebih dari 3 hari, segera konsultasikan dengan dokter.

Serat larut adalah serat yang paling menyebabkan gas dalam tubuh, karena menyerap air dalam sistem pencernaan. Sedangkan serat tak larut tidak bisa menyerap air selama di pencernaan sehingga membantu mengatur gerakan usus.

MayoClinic mengidentifikasi beberapa makanan tinggi serat yang paling umum, seperti raspberry, apel, pisang, buah ara, gandum, pasta, oatmeal, popcorn, kacang polong, kacang lima, almond, pecan, brokoli dan jagung manis.

0 comments:

Tips and Information Online © 2011 - 2013 by Kumpulan Cara | thanks to: Google | Yahoo Indonesia | Supported by Blog Indonesia